Sabtu, 12 Januari 2013
Senin, 17 Desember 2012
PILKADES
mari bersama kita cari pemimpin yang bisa membagun RAMBIPUJI JEMBER ke jenjang yang lebih baik.
Pemilihan Kepala Desa, atau seringkali disingkat Pilkades, adalah suatu pemilihan Kepala Desa secara l
angsung
oleh warga desa setempat. Berbeda dengan Lurah yang merupakan Pegawai
Negeri Sipil, Kepala Desa merupakan jabatan yang dapat diduduki oleh
warga biasa.
Pilkades dilakukan dengan mencoblos tanda gambar Calon Kepala Desa. Pilkades telah ada jauh sebelum era Pilkada Langsung. Akhir-akhir ini ada kecenderungan Pilkades dilakukan secara serentak dalam satu kabupaten, yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah. Hal ini dilakukan agar pelaksanaannya lebih efektif, efisien, dan lebih terkoordinasi dari sisi keamanan.
Dalam Undang - Undang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa
1 BPD memproses pemilihan kepala desa, paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan kepala desa.
2 Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi syarat; Pemilihan Kepala Desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil; Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahap pencalonan dan tahap pemilihan.
3 Kepala desa menjabat maksimal dua kali.
4 Untuk pencalonan dan pemilihan Kepala Desa, BPD membentuk Panitia Pemilihan yang terdiri dari unsur perangkat desa, pengurus lembaga kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat.Panitia pemilihan melakukan pemeriksaan identitas bakal calon berdasarkan persyaratan yang ditentukan, melaksanakan peinungutan suara, dan melaporkan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa kepada BPD.
5 Panitia pemilihan melaksanakan penjaringan dan penyaringan Bakal Calon Kepala Den sesuai persyaratan;Bakal Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan.
6 Calon Kepala Desa yang berhak dipilih diumumkan kepada masyarakat ditempat-tempat yang terbuka sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
7 Calon Kepala Desa dapat, melakukan kampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat; Calon Kepala Desa yang dinyatakan terpilih adalah calon yang mendapatkan dukungan suara terbanyak; Panitia Pemilihan Kepala Desa melaporkan hash pemilihan Kepala Desa kepada BPD; Calon Kepala Desa Terpilih sebagaimana dirnaksud pada ayat; ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan Laporan dan Berita Acara Pemilihan dari Panitia Pemilihan.
8 Calon Kepala Desa Terpilih disampaikan oleh BPD kepada Bupati/Walikota melalui Camat untuk disahkan menjadi Kepala Desa Terpilih.
9 Bupati/Walikota menerbitkan Keputusan Bupati/ Walikota tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Terpilih paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPD.
10 Kepala Desa Terpilih dilantik oleh Bupati/Walikota paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal penerbitan keputusan Bupati/Walikota.
11 Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
©Jadikan Kota Rambipuji ajang silatuhrami.Soledaritas atar warga Kota Rambipuji©
Pilkades dilakukan dengan mencoblos tanda gambar Calon Kepala Desa. Pilkades telah ada jauh sebelum era Pilkada Langsung. Akhir-akhir ini ada kecenderungan Pilkades dilakukan secara serentak dalam satu kabupaten, yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah. Hal ini dilakukan agar pelaksanaannya lebih efektif, efisien, dan lebih terkoordinasi dari sisi keamanan.
Dalam Undang - Undang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa
1 BPD memproses pemilihan kepala desa, paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan kepala desa.
2 Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi syarat; Pemilihan Kepala Desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil; Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahap pencalonan dan tahap pemilihan.
3 Kepala desa menjabat maksimal dua kali.
4 Untuk pencalonan dan pemilihan Kepala Desa, BPD membentuk Panitia Pemilihan yang terdiri dari unsur perangkat desa, pengurus lembaga kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat.Panitia pemilihan melakukan pemeriksaan identitas bakal calon berdasarkan persyaratan yang ditentukan, melaksanakan peinungutan suara, dan melaporkan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa kepada BPD.
5 Panitia pemilihan melaksanakan penjaringan dan penyaringan Bakal Calon Kepala Den sesuai persyaratan;Bakal Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan.
6 Calon Kepala Desa yang berhak dipilih diumumkan kepada masyarakat ditempat-tempat yang terbuka sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
7 Calon Kepala Desa dapat, melakukan kampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat; Calon Kepala Desa yang dinyatakan terpilih adalah calon yang mendapatkan dukungan suara terbanyak; Panitia Pemilihan Kepala Desa melaporkan hash pemilihan Kepala Desa kepada BPD; Calon Kepala Desa Terpilih sebagaimana dirnaksud pada ayat; ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan Laporan dan Berita Acara Pemilihan dari Panitia Pemilihan.
8 Calon Kepala Desa Terpilih disampaikan oleh BPD kepada Bupati/Walikota melalui Camat untuk disahkan menjadi Kepala Desa Terpilih.
9 Bupati/Walikota menerbitkan Keputusan Bupati/ Walikota tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Terpilih paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPD.
10 Kepala Desa Terpilih dilantik oleh Bupati/Walikota paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal penerbitan keputusan Bupati/Walikota.
11 Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
©Jadikan Kota Rambipuji ajang silatuhrami.Soledaritas atar warga Kota Rambipuji©
Sabtu, 11 Agustus 2012
PAWAI TAKBIR
TEMPAT DI : Gg Scorpion Rambipuji
PESAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH :
┏━┳┓╋╋╋┏┓╋┏━┓╋╋╋╋╋┏┓┏┓╋╋╋╋╋┏┓
┃┏╋╋┓┏━┫┣┓┃╋┣━┓┏━━┫┗╋╋━┳┳┓┏╋┫
┃┗┫┃┗┫╋┃━┫┃┓┫╋┗┫┃┃┃╋┃┃╋┃┃┃┣┫┃
┗━┻┻━┻━┻┻┛┗┻┻━━┻┻┻┻━┻┫┏┻━╋┛┣┛
╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋╋┗┛╋╋┗━┛
PENTING : janggan lupa kalau enak bilang ma temen-temenya ya?kalau tidak enak beritahu kami ...
TERIMAKASI
info lebih lanjut sms :
"Cilok Rambipuji" atau "083847073455" bisa juga ke Agus Suprayitno pemilik ""Cilok Rambipuji""
Rabu, 23 Mei 2012
Alun - Alun Rambipuji
CILOK RAMBIPUJI
cilok adalah sebuah makana (camilan) seperti bakso kegemaran anak-anak , muda & tua .
tentang cilok,anda mungkin tahu dan lebih mengerti dari padaku (orang yang lagi belajar ) tolong kasih tahu dan ajariku ya ???
terimaksi yang tak terhingga atas masukan , saran dan bantuan tmn2/saudara/ibu/bapak,terimaksi untuk semuanya yang telah melungkan waktunya untuk singgah ditempat kami
PENTING : janggan lupa kalau enak bilang ma temen-temenya ya? kalau tidak enak beritahu aku dan kalu tidak keberatan tolong ajariku ... TERIMAKASI
info lebih lanjut sms :
"083847073455" atau "Cilok Rambipuji"
bisa juga ke Agus Suprayitno pemilik "Cilok Rambipuji"
Minggu, 11 Maret 2012
DARI SETETES AIR YANG HINA
Tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Manusia.. SUBHAANALLOOH!!!
Tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Manusia
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah [01]. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
[02] (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah [03], lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging [04], dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang [05], lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging [06]. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain
[07]. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”. [QS.
al-Mukminun (23):12-14]
Proses Setetes Air Mani
Cobalah lihat setetes mani itu dengan pandangan bashirah. Mani adalah setetes air yang hina, lemah dan kotor. Bila dibiarkan sebentar saja, niscaya akan rusak dan bau.
Coba perhatikan, bagaimana Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa mengeluarkannya dari tempat yang terletak diantara tulang sulbi dan tulang dada.
Air mani tersebut berjalan -dengan kudrat-Nya- mengikuti kehendak-Nya dengan penuh ketundukan. Kendati jalur yang dilalui sangatlah sempit dan cabang-cabang yang dilewati sangatlah banyak, namun ia tetap berjalan menuju tempat bermukim dan berkumpul.
Coba lihat bagaimana Allah memadukan antara lelaki dan perempuan dan menanamkan raca cinta diantara keduanya. Lalu Allah mengikatnya dengan mata rantai syahwat, cinta dan hubungan badan yang merupakan sebab terciptanya seorang anak manusia. Cobalah renungkan bagaimana Allah mentakdirkan pertemuan anatara dua jenis cairan (mani laki-laki dan mani perempuan), padahal sebelumnya keduanya sangat berjauhan. Allah menggiringnya dari urat yang paling dalam, lalu mempertemukannya di satu tempat yang kokoh, suatu tempat yang tidak ada udara yang dapat merusaknya, tidak pula hawa dingin yang akan membuatnya beku dan tidak ada sesuatu yang mengganggunya dan tidak ada pula perusak yang menjamahnya.
Kemudian Allah merubah setetes air mani yang putih bersih itu menjadi segumpal darah yang berwarna merah kehitam-hitaman. Kemudian merubahnya menjadi sekerat daging yang berbeda dengan segumpal darah tadi, baik warna, hakikat maupun bentuknya. Kemudian Allah menjadikan baginya tulang-belulang yang masih polos, belum terbungkus, yang berbeda dengan sekerat daging tadi, baik bentuk, keadaan, kadar, sensitifitas dan warnanya.
Lalu coba perhatikan pula bagaimana Allah memilah-milih bagian-bagian yang nyaris sama itu menjadi urat-urat syaraf, tulang-belulang, otot-otot, tulang-tulang rawan, cairan-cairan serta alat-alat tubuh yang sangat lunak dan lain-lainnya…
Kemudian mengikat alat tubuh yang satu dengan yang lainnya dengan pengikat yang sangat kokoh dan kuat, pengikat yang tidak mudah terurai. Lalu perhatikan bagaiman Allah membungkusnya dengan daging, menyusunnya sedemikian rupa, lalu menjadikannya sebagai pembalut dan pelindung tubuh.
Renungan
Kemudian al-Imam Ibnul Qayyim melanjutkan pembicaraannya tentang setetes air mani ini :
Sekarang coba lihat setetes air mani itu, perhatikanlah dengan seksama bentuk awalnya, kemudian bentuknya setelah melalui proses. Sungguh, sekiranya jin dan manusia berkumpul untuk menciptakan pendengaran, penglihatan, akal, kemampuan, ilmu, ruh atau satu tulang saja -yakni tulang yang sangat kecil-, atau satu urat saja yang sangat halus atau sehelai rambut saja, niscaya mereka tidak akan mampu menciptakannya. Itu semua merupakan tanda-tanda ciptaaan Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan rapi, menciptakan manusia dari setetes mani yang hina.
al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
Allah subhanahu wata’aala menganjurkan agar kita merenungi penciptaan manusia pada beberapa ayat dalam kitab-Nya. Allah berfirman :
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? [QS. ath-Thariq (86):5]
Allah juga berfirman :
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan [QS. adz-Dzariyat (51):21]
Allah juga berfirman :
Hai
manusia, kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
seumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar
Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada
kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula)
diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatupunyang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu
lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air diatasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah [QS. al-Hajj (22):5]
Allah juga berfirman :
Apakah
manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung
jawaban). Bukankah dia dahulu dari setetes mani yang ditumpahkan (ke
dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah
menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya
sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat)
demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? [QS. al-Qiyamah
(75):36-40]
Allah juga berfirman :
Bukankah
Kami menciptakan kamu dari air yang hina, kemudian Kami letakkan dia
dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami
tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan. [QS.
al-Mursalat (77):20-23]
Allah juga berfirman :
Dan
apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari
setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! [QS.
Yasin (36):77]
Banyak ayat di dalam al-Qur’an yang mengajak manusia unuk melihat dan
berfikir tentang asal-muasal penciptaan dirinya, perjalanan hidupnya dan
kesudahannya. Sebab, diri dan tubuhnya merupakan tanda yang paling
besar yang menunjukkan keagungan Penciptanya. Sesuatu yang paling dekat
kepada manusia adalah dirinya sendiri. Dalam dirinya itu terdapat
keajaiban-keajaiban yang menunjukkan ke-Maha Agung-an Allah yang tidak
akan putus-putusnya bila diamati sebagiannya saja. Sementara manusia
melalaikannya dan tidak mau memikirkannya. Andaikata ia mau berfikir
sejenak saja tentang dirinya dan melihat keajaiban ciptaan Allah pada
dirinya, niscaya dia akan mengutuk dirinya yang kafir dan menentang
Allah.Allah subhanahu wata’aala berfirman :
Binasalah
manusia; alangkah amat sangat kekafirannya. Dari apakah Allah
menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu
menentukannya. Kemudian Dia memudahkan jalannya, kemudian Dia
mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia
menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. [QS. 'Abasa (80):17-22]
Allah berulang kali mengetuk telinga dan akal pikiran kita dengan
penyebutan hal tersebut agar kita mendengar kata setetes mani, segumpal
darah, sekerat daging dan tanah, bukanlah untuk kita ucapkan begitu
saja, dan bukan pula sekedar memberitakan hal tersebut, namun tujuannya
untuk sebuah hikmah di balik itu semua. Itulah yang menjadi tujuan
penyebutannya dan itulah yang akan kita bicarakan.”(Sumber : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tafakkur
dan Merenung Lagi.. Tentang Asal Usul Kita.. Dari Air Mani yang Hina –
Segumpal Darah – Segumpal Daging – Ditiupkan Ruh, Kemudian Jadilah Kita
[Perhatikan Foto Tersebut].. Pantaskah Kita Sombong?.. Pantaskah Kita
Menolak Untuk Tunduk Kepada Allah?.. Pantaskah Kita Selalu Mendurhakai
Allah?.. Pantaskah Kita Selalu Mengedepankan Akal dan Nafsu Kita
Daripada Aturan-Aturan Allah?.. Pantaskah Kita Menghina dan Meremehkan
Orang Lain?.. Siapakah Kita?.. Dari Mana dan Dari Apa Kita Berasal?..
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.”(QS 16 An-Nahl Ayat 4).
“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi penentang yang nyata!”
(QS 36 Yaasiin Ayat 77).
suber dari:http://www.kajianislam.net
SETETES AIR HINA
Keajaiban dunia ada pada dirimu
Coba kamu perhatikan asal kejadianmu
Hanya dari setetes air hina yang memancar
Yang tersimpan dalam rahim
Mengandung jutaan sel
Tapi hanya satu sel yang dapat menembus ke dinding rahim
Di dalam rahim berkembanglah setetes air hina tadi
Menjadi segumpal darah, kemudian menjadi daging
Daging terbungkus tulang belulang ditutup dengan kulit
Lalu berkembang dengan izin Allah
Lengkap dengan seluruh anggota tubuh yang diperlukan dalam hidup
Kemudian ditiupkan rohNya
Maka jadilah kamu sosok manusia
Allahu Akbar
Hanya dari setetes air hina
Muncul makhluk yang menjadi khalifah di muka bumi
Hanya dari setetes air hina
Muncul tokoh-tokoh dunia yang menggemparkan sejarah kehidupan
Hanya dari setetes air hina
Muncul pemikir-pemikir ulung yang merubah dunia
Hanya dari setetes air hina
Muncul dunia baru dengan segala kecanggihannya dan kemegahannya
Allahu Akbar
Dengan setetes air hina
Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya
Bagi kaum yang berakal
Bagi kaum yang berpikir
Bagi kaum yang mengambil pelajaran
Bagi kaum yang berilmu
Dengan melihat asal kejadianmu
Kesombongan musnah dengan sendirinya
Bagaimana mau sombong ?
Kalau asal muasal kamu cuma dari setetes air hina, air mani.
Allahu Akbar
Dengan kebesaranNya
Allah menunjukkan kepada manusia
Cukup dengan melihat asal kejadiannya
Dengan peristiwa yang kelihatannya sederhana
Muncul makhluk yang tak habis-habisnya menjadi obyek ilmu pengetahuan
Sampai saat ini bahkan sampai kiamat tiba
Manusia tak akan mampu secara sempurna mempelajari manusia
Manusia tak mampu seratus persen menggali dirinya sendiri
Manusia begitu lemah berhadapan dengan dirinya sendiri
Apa yang mau disombongkan ?
Dari setetes air hina
Berabad-abad manusia tidak tuntas mempelajarinya
Dari hanya setetes air hina
Muncul misteri yang amat rumit dipecahkan sampai saat ini
Tak ada manusia yang mampu menciptakan setetes air hina ini
Setetespun !
Air hina yang ada pada manusia
Bukan ciptaan manusia, tapi ciptaan Allah
Jadi, sejenius apapun manusia
Air mani setetespun tak sanggup dibuatnya
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Hanya kepada Engkaulah ya Allah
Hamba yang berasal dari setetes air dianggap hina
Mengetuk pintu ampunanMu
Mengetuk pintu kasih sayangMu
Mengetuk pintu taufik dan hidayahMu
Dan izinkan hamba untuk bersujud dihadapanMu
Yang Maha Besar dan Yang Maha Agung
Karena tanpa izinMu, ya Allah
Hamba tak akan mampu sujud
Hamba tak akan mampu bersyukur
Hamba tak akan mampu mengucapkan puji-pujian padaMU, satu katapun
Hamba yang hina ini, menghinakan diri di hadapanMu, Ya Allah.
situs:kompasiana
Coba kamu perhatikan asal kejadianmu
Hanya dari setetes air hina yang memancar
Yang tersimpan dalam rahim
Mengandung jutaan sel
Tapi hanya satu sel yang dapat menembus ke dinding rahim
Di dalam rahim berkembanglah setetes air hina tadi
Menjadi segumpal darah, kemudian menjadi daging
Daging terbungkus tulang belulang ditutup dengan kulit
Lalu berkembang dengan izin Allah
Lengkap dengan seluruh anggota tubuh yang diperlukan dalam hidup
Kemudian ditiupkan rohNya
Maka jadilah kamu sosok manusia
Allahu Akbar
Hanya dari setetes air hina
Muncul makhluk yang menjadi khalifah di muka bumi
Hanya dari setetes air hina
Muncul tokoh-tokoh dunia yang menggemparkan sejarah kehidupan
Hanya dari setetes air hina
Muncul pemikir-pemikir ulung yang merubah dunia
Hanya dari setetes air hina
Muncul dunia baru dengan segala kecanggihannya dan kemegahannya
Allahu Akbar
Dengan setetes air hina
Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya
Bagi kaum yang berakal
Bagi kaum yang berpikir
Bagi kaum yang mengambil pelajaran
Bagi kaum yang berilmu
Dengan melihat asal kejadianmu
Kesombongan musnah dengan sendirinya
Bagaimana mau sombong ?
Kalau asal muasal kamu cuma dari setetes air hina, air mani.
Allahu Akbar
Dengan kebesaranNya
Allah menunjukkan kepada manusia
Cukup dengan melihat asal kejadiannya
Dengan peristiwa yang kelihatannya sederhana
Muncul makhluk yang tak habis-habisnya menjadi obyek ilmu pengetahuan
Sampai saat ini bahkan sampai kiamat tiba
Manusia tak akan mampu secara sempurna mempelajari manusia
Manusia tak mampu seratus persen menggali dirinya sendiri
Manusia begitu lemah berhadapan dengan dirinya sendiri
Apa yang mau disombongkan ?
Dari setetes air hina
Berabad-abad manusia tidak tuntas mempelajarinya
Dari hanya setetes air hina
Muncul misteri yang amat rumit dipecahkan sampai saat ini
Tak ada manusia yang mampu menciptakan setetes air hina ini
Setetespun !
Air hina yang ada pada manusia
Bukan ciptaan manusia, tapi ciptaan Allah
Jadi, sejenius apapun manusia
Air mani setetespun tak sanggup dibuatnya
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Hanya kepada Engkaulah ya Allah
Hamba yang berasal dari setetes air dianggap hina
Mengetuk pintu ampunanMu
Mengetuk pintu kasih sayangMu
Mengetuk pintu taufik dan hidayahMu
Dan izinkan hamba untuk bersujud dihadapanMu
Yang Maha Besar dan Yang Maha Agung
Karena tanpa izinMu, ya Allah
Hamba tak akan mampu sujud
Hamba tak akan mampu bersyukur
Hamba tak akan mampu mengucapkan puji-pujian padaMU, satu katapun
Hamba yang hina ini, menghinakan diri di hadapanMu, Ya Allah.
situs:kompasiana
KISS (KADO ISTRI SUAMI SHOLEHA)
Ini kali pertama ke uraikan senyumku dengan lebarnya... langkahku menuju walimah sahabatku begitu ringan dan riang... saat itu memang langit agak sedikit mendung. Cuacanya kurang mendukung untuk sebuah pesta pernikahan, tapi kegiranganku menutupi langit-langit yang tak bercahaya…… Rini...ya...nama itulah yang akad di Qabulkan oleh seorang ikhwan yang tampan dan gagah berani untuk memperjuangkan islam..
ahaahaahaa hatiku senang sekali dibuatnya.. Persahabatan yang kubina selama ini yayayaya.... kupercaya semua nantinya pasti akan sibuk dengan kehidupnya masing-masing. apalagi mereka yang sudah berkeluarga.
ku buka pintu kamar pengantin yang sudah dihiasi oleh bunga-bunga yang cantik... "mmmm...wangi amat nih kamar rin?" tanya ku dengan mengejutkanya dikamar yang terhias rapih itu. "ya iyalah......kamar buat pacaran kudu wangi...first...disini semuanya serba first" jawabnya kalem... ahahahaha rini, lom aqad aja dah ngeres, emang kudu disapu tuh pikirana..hehehe sejenak kamipun saling pandang, tak terasa air mata kami membendung di kelopak mata. tak tertahan sehingga terjatuh mengalir dipipi. kami pun saling berpelukan terasa sekali akan ada yang hilang. ya..., akan ada yang hilang. masa-masa bersama kami akan lebih sedikit. yaa... inilah konsekuensi kehidupan.
"hiks...hiks..." isak tangis rini semakin menjadi dan membuat hatiku semakin tak kuat menahan bendungan air mata ini. "udah ah rin... nyantai... ntar gw juga nyusul loe... !" hiburku. "hiks... hiks...hiks..."isakanya semakin menjadi. hah...aku bingung! mungkin yang aku rasakan sama dengan yang rini rasakan
krekkk......
terdengar pintu kamar terbuka...,nah... ini yuli sahabat ku juga. kami bersahabat bertiga. dari mulai kongkow bareng sampai melawan idiologi kufur kami selalu bareng. semoga semangat kami tetep Allah satukan.
"Assalamu'alaikum..." sapanya.
"wa'alaikumsalam...hei yul. kok baru dateng?" tanyaku, tangisan aku dan rini pun seketika berhenti.
"hei...,," rini menyapa dengan lunglai
"duh...kok pengantin pake ada acara nagis-nangisan segala sih?" celoteh yuli. padahal ku juga tau apa yang yuli rasakan adalah sama dengan apa yang aku rasakan sekarang.
"kapan dateng?" tanyaku mengalihkan perhatian rini
"baru aja nih, duh...macet bo...tadi. jadinya aja deh telat" tiba-tiba aja rini menghampiri yuli dan memeluknya erat...yah...nagis lagi deh!!
detik-detik Akad sebentar lagi akan diselnggarakan, hati kami pun semakin berdegup kencang, entah apa yang ada di otak kami. Harusnya kami bahagia.
Akad pun terselenggarakan, dua cinta menyatu kini. didalam ikatan yang suci dan Allah meridhoi. subhanallah didalam acara akad isaq tangis keluarga menjadi haru biru. sahabat selamat bahagia. Walimatul�Arsy pun terselenggara dengan meriah dan tetep syar�i
menjelang sore badanku sudah letih melayani tamu-tamu yang subhanallah banyak banget. akhirnya, ku sandarakan diri disebuah bangku deket bangku mempelai. tiba-tiba d`teng seorang ikhwan menghampiriku.
"Assalamu'alaikum ukhti" sapanya pelan
"wa'alaikumsalam" jawabku lirih, dengan gaya kaget ku tiba-tiba berdiri.
"ada apa yah? ikhwan diseblah sana mas " kataku sambil menunjukan sebuah tenda yang terlintas hijab.
"afwan, bukan. ana cuma mau ngasih ini ke ukhti rini. dari seorang sahabat" ujarnya "ooo...,yah, syukron yah!"
Ikhwan itupun berlalu begitu saja, tampan memang. tapi... bukan type ku. hahahahahaha
sebuah amplop berwarna merah jambu, tipis. mungkin uang didalamnya. tapi aneh, biasanya pake amplop biasa, tapi ini pake amplop pink. hahahayyyy... ada apakah?
Kulihat rini sudah bersiap-siap menanggalkan baju pengantin yang dia pake, karena resepsi sudah selesai.
"deuh..., pengantin baru, ntar malem asik dunk" gumam yuli...dasar yuli
"ya begitu deh...makanya cepet...cepet walimah...!" ledeknya, kena deh si yuli
"rin...,tadi ada ikhwan yang nitipin ini" kusodorkan amplop berwarna merah jambu itu
"kayanya sih spesial, pastinya uangnya juga warna merah" tawa kami meledak
"buka dunk rin...," pinta yuli
Rini bergegas membuka amplop itu, dan ternyata amplop itu adalah secarik surat. tak lama kemudian setelah rini membaca, rini pun terisak-isak menangis. penasaran kubuatnya. ku ambil kertas itu lalu tuli menghampiri ku. sedangkan kondisi rini masih saja menangis. kufokuskan kedua bola mataku di depan surat itu.
Assalamu'alaikum warahmutullahi wabarokatuh
Untuk Mujahidah pengemban misi yang telah walimah
sebelumnya, ana minta ma'af ya ukhti kharimah. jika kedatangan surat ini menganggu. tapi agar ukhti tau bahwa ada seorang yang sudah berkorban untuk ukhti.
Memang salah ana, selama ana ini ngga pernah kasih kabar sama ukhti. itu lantaran begitu banyak amanah da'wah. setelah kita lulus SMA ana ber Azam bahwa nanti ketika ana pulang dari pengembanan misi ini ana akan mempersunting ukhti. Karena ana tau begitu mulia nya ukhti kalo ana ajak komitmen dengan waktu yang tidak singkat. ukhti pasti akan menolak, yah...ana mafhum. selama ini ana berada di Papua, untuk mengemban misi da'wah kita. memahamkan masyarakat yang luar biasa bodohnya tentang islam. Dipapua sini, setiap hari ana hanya bekerja dan menyelasaikan amanah sebagai hamba Allah. subhanallah perjuangan disini kerasa banget ukhti banyak sekali tantanganya. Sampai-sampai ana lupa ana punya hati di Jakarta sana, hati yang ingin ana ajak untuk hidup bersama. Setelah 6 tahun berada dipapua, dan misi sudah selesai. Alhamdulillah ana bersegera untuk pulang ke Jakarta. Aturan tiga bulan lalu ana sudah pulang. Tapi berhubung ada yang berhalangan untuk meneruskan amanah itu, ana cancel untuk pulang.
Ukhti, selama 6 tahun ini. Do’a malam ana selalu menyertai ukhti. Da’wah ana selalu ukhti hiasi. Karena ana yakin akan berdampingan dengan seorang wanita Sholehah.
Seminggu yang lalu ana sampai di Jakarta. Dan begitu dahsyatnya kaki ini untuk melangkah kerumah ukhti. Sesampainya didepan rumah ukhti. Ana melihat segerombolan orang yang mambawa perlengkapan acara lamaran. Kaki ana tertahan sampai depan rumah ukhti. Ana melihat ukhti dari jauh. Subhanallah wajah yang 6 tahun lalu ana liat kini berbeda, menjadi semakin cantik dan terdapat cahaya ghiroh yang memancar didalamnya. Ukhti, itukah engkau? Hatiku bergetar dibuatnya. Kumudurkan langkahku saat itu. Ku tau, kau sudah akan dipinang. Entah ikhwan mana yang beruntung itu. Langkahku melaju cepat, mundur...dan terus mundur.
Sekarang, ukhti telah berdua. Tapi cinta ana sama ukhti akan ana semaikan dalam Diary hati ana.
Barakallahufik ya ukhti
Semoga menjadi kelaurga yang sakinah, Mawadah dan Warohmah.
Amin
Wassalamu’alaikum
Hendra
Tanganku bergetar dibuatnya
“rin……!” sahutku pelan.
“jadi...,,selama ini laki-laki itu dia rin?” Tanya yuli. Nadanya sedikit agak kesal
isakan rini makin mengeras...
“ssssttttt, rin nanti semua tau! Udah….jadikan ibrah. Bahwa bergantung pada mahluk itu pasti akan kecewa, insya Allah hendra pun mengerti akan hal itu” tukasku sambil kurangkul dia.
“rin Cuma sedih aja……mungkin cinta kita tulus, tapi Allah menghendaki lain”
“ya udah...dirimus ekrang dah punya suami, dialah pengeranmu. Dia amanah yang Allah kasih buat kamu. Dijaga yah!” pesanku pelan.
Malampun tak bisa dibendung lagi
Waktu terus berputar
Sehingga sahabatku bias melupakanya
Kejadian kemarin, hari ini dan lusa, harus kita jadikan pelajaran untuk kedepan agar lebih baik...
Sabtu, 10 Maret 2012
MENAHAN PANDANGAN
Abu Muhammad Sahl bin Abdulloh At-Tastari berkata: “Perbuatan-perbuatan
yang baik mampu dikerjakan oleh orang yang sholih dan orang yang fajir,
tapi tidak akan sanggup meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat kecuali
orang yang shiddiq (benar keimanannya).”
Dengan menghindari memandang yang harom, anda berusaha menggapai kedudukan shiddiqiyah , adapun peran saya adalah memudahkan anda menyusuri jalan untuk menggapainya dengan menyebutkan hal-hal berikut:
Abu Ishmah rohimahulloh berkata: “Aku pernah bersama Dzun Nun, sedangkan dihadapannya duduk seorang pemuda tampan. Dzun Nun mengajarinya. Lantas lewatlah seorang wanita cantik lagi sopan.
Pemuda tersebut mencoba mencuri pandangan kepadanya. Dzun Nun sadar, lalu memalingkan kepala si pemuda itu dan berkata:
Tinggalkanlah wanita yang dibentuk dari tanah dan air.
Dan berangan-anganlah bersanding dengan bidadari suci.
Barangsiapa yang hari ini gemar memperhatikan wanita-wanita jelita, hendaklah ia membandingkan mereka dengan para bidadari. Agar tahu perbedaan antara wanita-wanita itu dengan para bidadari.
Bidadari surga, bagaimanakah bidadari surga itu? Bila ia menampakkan diri, maka cahaya matahari mengalir dari paras ayu wajahnya. Bila tersenyum, maka kilat bersinar dari gigi-gigi putihnya. Andaikata ia muncul di dunia, maka bau harumnya memenuhi ruangan antara langit dan bumi, membuka mulut-mulut makhluk untuk mengucapkan tahlil, takbir dan tasbih. Seluruh timur dan barat bersolek menyambutnya. Tak satu matapun lelah melihatnya. Cahaya matahari tertutupi, sebagaimana matahari menutupi cahaya bintang. Dan seluruh makhluk yang ada di jagad raya ini pasti beriman kepada Alloh Yanng Maha Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Kerudung yang menyembunyikan kecantikannya itu lebih berharga dibanding dunia seiisinya, lantas bagaimana dengan kecantikan itu sendiri? Dagingnya memancarkan sinar dalam balutan 70 lembar kain sutra, lantas bagaimana dengan cahayanya? Andaikata Alloh Ta'ala tidak mdnetapkan penduduk surga itu tidak mati, pastilah mereka mati karena terkagum-kagum pesona kecantikannya. Pernahkah engkau membayangkan seorang wanita yang apabila tertawa di hadapan suaminya, maka surga berkilauan gemerlap cahaya karena tertawanya? Dan apabila ia pindah dari satu istana ke istana lain, engkau mengatakan: “Matahari ini (Bidadari) berpindah dari gugusan orbitnya”. Sungguh semua keindahan ini nyata, namun engkau masih terpedaya oleh bangkai?!
Wahai orang yang telah mendatangi transaksi menahan pandangan! Ada dua pandangan yang tidak bisa bersatu; barangsiapa menahan pandangannya dari wanita di dunia, Ia pasti melepaskan pandangan untuk menikmati bidadari di akhirat. Dan barangsiapa mengumbar pandangan di dunia, maka ia tidak mendapat pandangan di akhirat. Silahkan memilih! Bila anda mau, maka berikanlah mahar seperti yang telah ditunjukkan Abu Darda’, ia berkata: “Siapa yang menahan matanya dari memandang yang harom, maka ia akan dipersandingkan dengan bidadari yang di cintai.” (lihat Risalah Mustarsyidin: 119).
Hiruplah semerbak wewangian kehidupan kaum salaf. Puaskan dahagamu dengan menelan siroh (pejalanan) mereka. Hidupkanlah hatimu dengan mengingat mereka. Tiru dan samailah mereka. Mungkin anda akan sanggup menyamai bentuk yang sebenarnya.
Dahulu Robi bin Khutsaim rohimahulloh – seorang murid Abdulloh bin Mas'ud rodhiyallohu’anhu yang paling cemerlang- selalu menahan pandangannya. Suatu kali, serombongan wanita melewatinya, ia merunduk sehingga para wanita tersebut mengiranya buta. Sehingga mereka berlindung kepada Alloh Ta�ala dari kebutaan.
Manakala Daud bin Abdillah diburu sebagian pemimpin Basroh, ia bersembunyi dirumah salah seorang sahabatnya, lalu ditempatkan dirumahnya. Shahabat itu memiliki isteri bernama Zarqo’, ia seorang wanita yanng cantik. Suatu ketika si shahabat pergi untuk menyelesaikan suatu keperluan dan berpesan kepada isterinya agar bersikap santun serta menjamu dengan baik Daud. Ketika tiba dirumah, ia berkata: ‘Bagaimana engkau melihat Zarqo? Daud balik bertanya: ‘Siapa Zarqo’ itu? Ia menjawab: ‘Ia ibu rumah tangga ini? Daud menjawab: ‘Saya tidak tahu, apakah ia Zarqo’ (sibiru) atau Kahla’ (si wanita bermata hitam).’
Ketika shahabatnya bertemu Zarqo’ ia berkata kepadanya: “Aku berpesan agar engkau bersikap sopan kepadanya dan melayaninya, tapi engkau tidak melakukan. Ia menjawab: ‘Engkau telah berpesan kepadaku bersikap sopan terhadap lelaki yang buta. Demi Alloh Ta'ala, sedikitpun ia tidak mau memandangku.” (lihat Dzammul Hawa: 77)
Simaklah keajaiban berikutnya yang lebih luar biasa, yakni ucapan yang keluar dari Muhammad bin Sirin rohimahulloh, ketika ia berkata: “Saya tidak pernah menggauli seorang wanita pun dalam keadaan terjaga atau tidur selain Ummu Abdillah (isterinya). Sungguh dalam tidur aku bermimpi melihat wanita, namun aku tahu bahwa ia tidak halal untukku, maka aku palingkan penglihatanku darinya.” (lihat Asy Syakwa wa Itab: 103).
Jiwa tidak bosan berusaha, bergerak, mencari dan bekerja. Bila anda tidak menyembunyikannya dengan kebenaran, otomatis anda akan menyibukkannya dengan kebatilan. Bila anda tidak membawanya pada urusan-urusan yang luhur, pasti ia menyeret anda kedalam urusan-urusan yang hina. Bila jiwa terlewatkan gerbong kesungguhan, maka ia akan naik gerbong kemalasan. Jiwa harus memiliki tali kendali. Bila anda mengikatnya dengan tali tersebut, maka ia akan berperilaku dengan adab-adab syar’i. Namun bila anda melepaskannya, maka ia akan memperdaya anda seperti musang. Pilihlah kesibukan untuk jiwa anda. Tentukan keinginan pikiran anda, dan carilah aktivitas untuk tubuh anda.
Oleh sebab itu, Umar bin Khoththob rodhiyalloh’anhu sangat membenci waktu luang, karena ia memandangnya sebagai penggelincir pada kehinaan dan penjerumus kedalam jurang hawa nafsu. Ia berkata: “Aku benci melihat salah reorang dari kalian yang tidak mengerjakan apa-apa, tidak amalan dunia dan tidak pula amalan akhirat.” (lihat Qimatuz Zaman ‘Inda Muslimin: 68)
Sedang Ibnu Qoyyim rohimahulloh menjabarkan kandungan jiwa manusia secara mendalam, ia berkata: “Alloh Ta'ala telah menciptakan jiwa menyerupai gilingan yang berputar. Ia tidak bisa diam dan harus ada sesuatu yang digilingnya. Bila biji-bijian yang diletakkan, maka akan digilingnya. Jika debu atau kerikil yang diletakkan, maka tetap akan digilingnya. Pikiran-pikiran yang bergentayangan dalam jiwa seperti biji-bijian yang diletakkan dalam gilingan. Tidak pernah gilingan ini berhenti, bahkan harus ada sesuatu yang diletakkan di dalamnya. Diantara manusia ada yang gilingannya menggilas biji-bijian kemudian menghasilkan tepung yang berguna untuk dirinya dan orang lain. Tapi kebanyakan mereka menggiling pasir, kerikil, jerami dan semisalnya. Maka ketika tiba waktu membuat adonan dan roti, jelaslah apa yang sebenarnya yang ia giling". (lihat Al-Fawaid: 66).
Malaikat meletakkan biji-bijian yang bermanfaat, sementara syaithon melemparkan debu dan kerikil. Syaiton tidak mungkin melemparkannya kecuali bila mendapati gilingan dalam keadaan kosong, tidak ada biji-bijian di dalamnya, sedang operatornya telah menyia-nyiakan dan tidak mau mengurusinya. Karena itulah syaithon cepat-cepat melemparkan bawaannya kedalam gilingan.” (lihat Al-Fawa’id: 228-229).
Kobaran api syahwat dalam hati tidak bisa dipadamkan kecuali dengan ‘air takut’. Apabila permukaan air takut lebih tinggi, maka padamlah api syahwat dan hasilnya adalah menahan pandangan. Tapi bila lebih rendah, api syahwat semakin membara dan akibatnya mengumbar pandangan. Jadi orang berakal harus memperhatikan dan mengamati dari mana sumber datangnya kelemahan. Lalu segera membenahinya sebelum kebakaran menghanguskan seluruh bagian hati dan mengeluarkan bau gosong. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga". (QS. Ar-Rahmaan [55]: 46).
Mujahid rohimahulloh berkata: “Ia adalah orang yang apabila ingin berbuat maksiat, maka ia ingat kedudukan Alloh atas dirinya. Lantas, urung melakukannya.” (lihat Dzammul Hawa: 192).
Seorang tabi’in Ubaid bin Umair rohimahulloh, berjuluk ahli cerita Makkah. Para shahabatnya biasa menghadiri majelis petuahnya. Mereka menangis dan terharu biru dengan nasehatnya. Ia adalah profil seseorang yang kekuatan malaikatnya mampu mengalahkan kekuatan syaithonnya, rasa takutnya kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala mampu menundukkan hawa nafsunya. Sehingga ia bisa menyiramkan rasa takut yang berubah taubat kepada orang-orang di sekelilingnya. Dengarkanlah kisahnya tentang seoranng wanita Makkah yang cantik jelita:
‘Ada seorang wanita cantik di Makkah, ia sudah bersuami. Suatu kali ia melihat bayangan wajahnya di cermin dan terkagum-kagum terhadap kecantikannya sendiri. Ia berkata kepada suaminya: ‘Mungkinkah ada seseorang yang melihat wajah ini dan tidak terpesona?.
Suaminya menjawab: ‘Ya, ada.’
Ia berkata; ‘Siapa?.’
‘Ubaid bin Umar’ jawab suaminya.
Ia bekata: ‘Ijinkan aku menggodanya.’
‘Aku ijinkan.’ jawab suaminya.
Selanjutnya wanita tersebut mendatangi Ubaid bin Umair sebagai orang yang ingin meminta fatwa. Ubaid berbicara dengannya di pinggir ruangan Masjidil Harom. Tiba-tiba wanita itu menyingkap penutup wajahnya bak separuh bulan. Maka Ubaid berkata kepadanya: ‘Takutlah kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, wahai hamba Alloh".
Ia berkata: ‘Sungguh saya telah tergoda denganmu. Untuk itu, lihatlah keadaanku ini.’
Ubaid menjawab: ‘Aku akan menanyakan sesuatu kepadamu. Jika engkau menjawab dengan jujur, maka aku akan mempertimbangkan keadaanmu.’
Ia berkata: ‘Apa yang engkau tanyakan kepadaku, akan aku jawab dengan jujur.’
Ubaid berkata: ‘Beritahukan kepadaku, seandainya malaikat mendatangimu untuk mencabut nyawamu, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?.’
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ia bertanya lagi: ‘Seandainya engkau telah dimasukkan kubur kemudian di dudukkan untuk ditanyai, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?.
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ia bertanya lagi: ‘Seandainya manusia diberi catatan amal-amal mereka dan engkau tidak tahu akan menerima catatan dengan tangan kanan atau tangan kiri, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu ini?.
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ia bertanya lagi: ‘Seandainya didatangkan timbangan-timbangan amal dan engkau tidak tahu akan mengambil beban amalmu dengan tangan kanan atau tangan kiri, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?.
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ia bertanya lagi: ‘Seandainya engkau berdiri di hadapan Alloh Subhanahu wa Ta�ala untuk diinterogasi, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?.
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ubaid melanjutkannya: ‘Bertqwalah kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala , wahai hamba wanita Alloh, sungguh Dia telah memberimu anugerah besar dan mempercantik dirimu.’
Kemudian wanita tersebut kembali kepada suaminya yang langsung menyambut dirinya dengan pertanyaan: ‘Hasil apa yang engkau peroleh?.’
Ia menjawab: ‘Engkau suka berbuat bathil dan kami suka berbuat bathil. Lantas wanita itu selalu menjaga sholatnya, puasa dan terus beribadah. Sampai-sampai suaminya berkata: ‘Kesalahan apa yang telah aku perbuat kepada Ubaid. Ia telah merasuk pribadi isteriku. Dulu disetiap malam ia laksana pengantin baru, namun ia telah mengubahnya menjadi ahli ibadah.’ (lihat Dzammul Hawa: 210-211)
Takut kepada Alloh adalah buah dari berbagai macam amalan ketaatan, seperti banyak membaca Al-Qur'an, merenungkan maknanya, menghayati berita-berita hari Kiamat, kengerian neraka dan keadaan penghuninya, berteman dengan orang-orang yang takut kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dan mendengarkan berita-berita mereka, mengetahui kondisi oranng-orang yang terpedaya oleh iblis dan menjauhi, memandikan orang mati, menghadiri jenazah, menyaksikan saat-saat sakarotul maut, menganggap kecil amalan taat diri anda sendiri, dan mengetahui sifat-sifat Alloh dan hal-hal lain yang mampu melahirkan takut dan membangkitkan kegalauan.
Pangkal hawa nafsu adalah satu, sebagaimana halnya pangkal kesabaran juga satu. Barang siapa yang mampu bersabar mengendailkan nafsu makannya, pasti tekadnya menguat dan ia mampu bersabar menolak nafsu melihat yang harom. Karena inilah, ada wasiat untuk berpuasa agar seorang berlatih secara suka rela untuk tidak menuruti keinginan dan nafsu hewaninya. Kemudian terus mempertahankannya agar tidak berubah dan tidak goyah. Pun, tidak dikalahkan oleh tuntutan-tuntunan naluri dan keinginan. Selanjutnya menahan pandangan akan menjadi hasil alami ibadah puasa ini dan buahnya yang muncul secara otomatis. Untuk itu Rosululloh Shollallohu’alaihi wa Sallam berpesan kepada orang yang belum mampu menikah:
"فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ"
“..maka hendaklah ia berpuasa, karena itu menjadi perisainya.” (HR. Bukhori: 5065 Dan Muslim: 1400 dan lihat Lu'lu' wal Marjan: 884)
Dalam upaya menaklukkan hati, syaithon melancarkan serbuan, memberlakukan patroli-patroli, menggempur dan menyerang. Diantara siasatnya adalah melakukan penaklukkan secara bertahap hingga mencapai tujuannya, kemudian memasukkan anda kedalam barisan tentaranya. Seumpama jaraknya seribu mil, maka ia akan memulai dengan satu langkah. Langkah ini adalah pandangan.
Ibnu Jauzi rohimahulloh berkata: “Apabila engkau melihat seekor kuda membawa penunggangnya belok ke jalan yang sempit lantas memasukinya dengan separuh tubuhnya, dan lantaran sempitnya tempat tidak bisa turun, lantas ia diteriaki, segera berbaliklah mundur sebelum kuda itu berhasil masuk. Bila si penunggang kuda itu mau mendengarkan seruan dan menarik kuda mundur satu langkah ke belakang. Maka masalahnya menjadi mudah. Tapi bila ia menunda-nunda sampai kuda tersebut masuk kemudian baru menariknya, ia pasti kesulitan dan boleh jadi ia tidak mampu mengeluarkannya.”
Demikian halnya pandangan ketika turun ke lubuk hati. Apabila orang yang bertekad kuat cepat-cepat meredam dan memutus sumbernya dari awal, maka akan mudah untuk mengobatinya. Tapi bila pandangan di ulang-ulang, berarti ia mencari-cari keindahan pemandangan dan memindahkanya kedalam hati yang kosong, lalu mematrikannya dalam hati tersebut. Tiap kali pandangan dilakukan secara kesinambungan, maka ia seperti air yang disiramkan pada pohon. Ia selalu berangan-angan sampai berhasil merusak hati, memalingkannya dari memikirkan apa yang diperintahkan dan mengeluarkan pemiliknya menuju petaka-petaka, melahirkan pelanggaran larangan-larangan dan menghembaskannya kedalam kebinasahan. (lihat Dzammul Hawa: 82).
Nabi Shollallohu‘alaihi wa Sallam bersabda:
"يَا مَعْشَرَ الشَّبَّابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ" مُتّفقٌ عَلَيْهِ.
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah hendaklah menikah. Karena itu lebih bisa menahan pandangan dan menjaga kemaluan.” (Muttafaqun 'alaihih,Bukhori: 5065 dan Muslim: 1400 )
Bahkan Nabi Shollallohu‘alaihi wa Sallam memberi obat ampuh yang bisa menyembuhkan pengaruh pandangan harom. Diriwayatkan dari Jabir rodhiyallohu‘anhu bahwa Rosululloh Shollallohu‘alaihi wa Sallam melihat seorang wanita. Lantas beliau menghampiri Zainab yang sedang membersihkan kulit yang baru disamak, lalu beliau menyalurkan hasrat beliau. Kemudian keluar menemui para shahabat dan bersabda:
"إِنَّ المَرْأَةَ تُقْبِلُ فِيْ صُوْرَةِ الشَّيْطَانِ وَتُدْبِرُ فِيْ صُوْرَةِ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةُ فَلْيَأْتِيْ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِيْ نَفْسِهِ"
“Sesungguhnya wanita itu datang dalam bentuk syaithon dan pergi dalam bentuk syaithon. Maka, apabila salah seorang kalian melihat wanita, hendaknya ia segera mendatangi isterinya karena hal itu bisa meredam gejolak yang ada di dalam dirinya.” (HR. Ahmad dan lihat As-Silsilah Ash-Shohihah: 235)
Imam Nawawi rohimahulloh berkata: “Beliau melakukan hal ini, tiada lain untuk memberi penjelasan kepada mereka dan menunjukkan langkah yang harus mereka ambil. Beliau mengajari mereka melalui perbuatan dan sabda.” (lihat Syarah Nawawi 'ala Shohih Muslim: 5/311).
Mungkin satu pandangan sanggup menggejolakkan nafsu seorang laki-laki. Dan nafsu ini tidak akan tenang kecuali dengan melaksanakan pesan Rosululloh Shollallohu‘alaihi wa Sallam, yakni menggauli isteri. Karenanya, ada ancaman keras bagi isteri yang enggan melayani hasrat suami tanpa alasan. Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
"إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا المَلَائِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ"
“Apabila seorang wanita tidur menjauhi ranjang suaminya, para Malaikat melaknat dirinya sampai ia kembali.” (lihat Lu’lu' wal Marjan: 912)
Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Al Mu'min [40]: 19)
Ibnu Abbas rodhiyallohu‘anhu berkata: “Ada seorang laki-laki berada ditengah-tengah orang banyak, lantas lewatlah seorang wanita. Laki-laki itu memperhatikan dirinya, ia melihat si wanita. Dan, jika ia takut mereka memergokinya, maka ia menahan pandangan. Sungguh Alloh telah mengetahui dalam hati kecilnya bahwa ia sangat ingin melihat aurot wanita tersebut.” (lihat Dzammul Hawa: 81)
Orang malang ini menipu dirinya sendiri, tapi mengira ia mampu menipu Robbnya. Wahai saudaraku, sikap anda yang merasa selalu diawasi oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala terjelma dalam perasaan bahwa pandangan Alloh Subhanahu wa Ta’ala lebih dekat kepada anda daripada pandangan anda dari hal-hal yang harom. Sebab, Dia lebih dekat kepada dirimu dibanding urat nadi. Para Malaikat-Nya berdiri mengawasi anda di sisi kanan dan kiri. Amal-amal perbuatan dicatat, pandangan-pandangan diintai dan besitan-besitan hati ditulis, bahkan diukir. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan tidaklah Robbmu lupa.” (QS. Maryam [19]: 64)
Dahulu, putri Umar bin Abdul Aziz rohimahulloh memiliki satu butir permata yang dipergunakan sebagai anting telinga. Ia tidak memiliki satu butir lainnya yang bisa dipasang di telinga yang satu. Lantas ia mengirim utusan kepada Umar untuk memintanya memberikan satu butir permata. Maka, Umar mengirimnya dua bongkah bara api, dan berkata kepadanya: ‘Bila engkau sanggup mengenakan kedua bara api ini di telingamu, aku akan memberimu permata yang lain.’ (lihat Siroh Umar bin Abdul Aziz: 156)
Dan kami berkata kepada anda wahai orang yang gemar mengumbar pandangan: ‘Bila anda sanggup mengganti dua mata anda dengan dua mata bola api, maka biarkanlah kedua mata itu menikamti leher-leher nan cantik.’
sumber:catatan harian seorang ikhwan ideologis
Dengan menghindari memandang yang harom, anda berusaha menggapai kedudukan shiddiqiyah , adapun peran saya adalah memudahkan anda menyusuri jalan untuk menggapainya dengan menyebutkan hal-hal berikut:
1. Bandingkan!
Abu Ishmah rohimahulloh berkata: “Aku pernah bersama Dzun Nun, sedangkan dihadapannya duduk seorang pemuda tampan. Dzun Nun mengajarinya. Lantas lewatlah seorang wanita cantik lagi sopan.
Pemuda tersebut mencoba mencuri pandangan kepadanya. Dzun Nun sadar, lalu memalingkan kepala si pemuda itu dan berkata:
Tinggalkanlah wanita yang dibentuk dari tanah dan air.
Dan berangan-anganlah bersanding dengan bidadari suci.
Barangsiapa yang hari ini gemar memperhatikan wanita-wanita jelita, hendaklah ia membandingkan mereka dengan para bidadari. Agar tahu perbedaan antara wanita-wanita itu dengan para bidadari.
Bidadari surga, bagaimanakah bidadari surga itu? Bila ia menampakkan diri, maka cahaya matahari mengalir dari paras ayu wajahnya. Bila tersenyum, maka kilat bersinar dari gigi-gigi putihnya. Andaikata ia muncul di dunia, maka bau harumnya memenuhi ruangan antara langit dan bumi, membuka mulut-mulut makhluk untuk mengucapkan tahlil, takbir dan tasbih. Seluruh timur dan barat bersolek menyambutnya. Tak satu matapun lelah melihatnya. Cahaya matahari tertutupi, sebagaimana matahari menutupi cahaya bintang. Dan seluruh makhluk yang ada di jagad raya ini pasti beriman kepada Alloh Yanng Maha Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Kerudung yang menyembunyikan kecantikannya itu lebih berharga dibanding dunia seiisinya, lantas bagaimana dengan kecantikan itu sendiri? Dagingnya memancarkan sinar dalam balutan 70 lembar kain sutra, lantas bagaimana dengan cahayanya? Andaikata Alloh Ta'ala tidak mdnetapkan penduduk surga itu tidak mati, pastilah mereka mati karena terkagum-kagum pesona kecantikannya. Pernahkah engkau membayangkan seorang wanita yang apabila tertawa di hadapan suaminya, maka surga berkilauan gemerlap cahaya karena tertawanya? Dan apabila ia pindah dari satu istana ke istana lain, engkau mengatakan: “Matahari ini (Bidadari) berpindah dari gugusan orbitnya”. Sungguh semua keindahan ini nyata, namun engkau masih terpedaya oleh bangkai?!
Wahai orang yang telah mendatangi transaksi menahan pandangan! Ada dua pandangan yang tidak bisa bersatu; barangsiapa menahan pandangannya dari wanita di dunia, Ia pasti melepaskan pandangan untuk menikmati bidadari di akhirat. Dan barangsiapa mengumbar pandangan di dunia, maka ia tidak mendapat pandangan di akhirat. Silahkan memilih! Bila anda mau, maka berikanlah mahar seperti yang telah ditunjukkan Abu Darda’, ia berkata: “Siapa yang menahan matanya dari memandang yang harom, maka ia akan dipersandingkan dengan bidadari yang di cintai.” (lihat Risalah Mustarsyidin: 119).
2. Susuri jalan mereka!
Hiruplah semerbak wewangian kehidupan kaum salaf. Puaskan dahagamu dengan menelan siroh (pejalanan) mereka. Hidupkanlah hatimu dengan mengingat mereka. Tiru dan samailah mereka. Mungkin anda akan sanggup menyamai bentuk yang sebenarnya.
Dahulu Robi bin Khutsaim rohimahulloh – seorang murid Abdulloh bin Mas'ud rodhiyallohu’anhu yang paling cemerlang- selalu menahan pandangannya. Suatu kali, serombongan wanita melewatinya, ia merunduk sehingga para wanita tersebut mengiranya buta. Sehingga mereka berlindung kepada Alloh Ta�ala dari kebutaan.
Manakala Daud bin Abdillah diburu sebagian pemimpin Basroh, ia bersembunyi dirumah salah seorang sahabatnya, lalu ditempatkan dirumahnya. Shahabat itu memiliki isteri bernama Zarqo’, ia seorang wanita yanng cantik. Suatu ketika si shahabat pergi untuk menyelesaikan suatu keperluan dan berpesan kepada isterinya agar bersikap santun serta menjamu dengan baik Daud. Ketika tiba dirumah, ia berkata: ‘Bagaimana engkau melihat Zarqo? Daud balik bertanya: ‘Siapa Zarqo’ itu? Ia menjawab: ‘Ia ibu rumah tangga ini? Daud menjawab: ‘Saya tidak tahu, apakah ia Zarqo’ (sibiru) atau Kahla’ (si wanita bermata hitam).’
Ketika shahabatnya bertemu Zarqo’ ia berkata kepadanya: “Aku berpesan agar engkau bersikap sopan kepadanya dan melayaninya, tapi engkau tidak melakukan. Ia menjawab: ‘Engkau telah berpesan kepadaku bersikap sopan terhadap lelaki yang buta. Demi Alloh Ta'ala, sedikitpun ia tidak mau memandangku.” (lihat Dzammul Hawa: 77)
Simaklah keajaiban berikutnya yang lebih luar biasa, yakni ucapan yang keluar dari Muhammad bin Sirin rohimahulloh, ketika ia berkata: “Saya tidak pernah menggauli seorang wanita pun dalam keadaan terjaga atau tidur selain Ummu Abdillah (isterinya). Sungguh dalam tidur aku bermimpi melihat wanita, namun aku tahu bahwa ia tidak halal untukku, maka aku palingkan penglihatanku darinya.” (lihat Asy Syakwa wa Itab: 103).
3. Sibukkan Diri Dengan Kebaikan Bila Tidak Ingin Melakukan Kebathilan
Jiwa tidak bosan berusaha, bergerak, mencari dan bekerja. Bila anda tidak menyembunyikannya dengan kebenaran, otomatis anda akan menyibukkannya dengan kebatilan. Bila anda tidak membawanya pada urusan-urusan yang luhur, pasti ia menyeret anda kedalam urusan-urusan yang hina. Bila jiwa terlewatkan gerbong kesungguhan, maka ia akan naik gerbong kemalasan. Jiwa harus memiliki tali kendali. Bila anda mengikatnya dengan tali tersebut, maka ia akan berperilaku dengan adab-adab syar’i. Namun bila anda melepaskannya, maka ia akan memperdaya anda seperti musang. Pilihlah kesibukan untuk jiwa anda. Tentukan keinginan pikiran anda, dan carilah aktivitas untuk tubuh anda.
Oleh sebab itu, Umar bin Khoththob rodhiyalloh’anhu sangat membenci waktu luang, karena ia memandangnya sebagai penggelincir pada kehinaan dan penjerumus kedalam jurang hawa nafsu. Ia berkata: “Aku benci melihat salah reorang dari kalian yang tidak mengerjakan apa-apa, tidak amalan dunia dan tidak pula amalan akhirat.” (lihat Qimatuz Zaman ‘Inda Muslimin: 68)
Sedang Ibnu Qoyyim rohimahulloh menjabarkan kandungan jiwa manusia secara mendalam, ia berkata: “Alloh Ta'ala telah menciptakan jiwa menyerupai gilingan yang berputar. Ia tidak bisa diam dan harus ada sesuatu yang digilingnya. Bila biji-bijian yang diletakkan, maka akan digilingnya. Jika debu atau kerikil yang diletakkan, maka tetap akan digilingnya. Pikiran-pikiran yang bergentayangan dalam jiwa seperti biji-bijian yang diletakkan dalam gilingan. Tidak pernah gilingan ini berhenti, bahkan harus ada sesuatu yang diletakkan di dalamnya. Diantara manusia ada yang gilingannya menggilas biji-bijian kemudian menghasilkan tepung yang berguna untuk dirinya dan orang lain. Tapi kebanyakan mereka menggiling pasir, kerikil, jerami dan semisalnya. Maka ketika tiba waktu membuat adonan dan roti, jelaslah apa yang sebenarnya yang ia giling". (lihat Al-Fawaid: 66).
Malaikat meletakkan biji-bijian yang bermanfaat, sementara syaithon melemparkan debu dan kerikil. Syaiton tidak mungkin melemparkannya kecuali bila mendapati gilingan dalam keadaan kosong, tidak ada biji-bijian di dalamnya, sedang operatornya telah menyia-nyiakan dan tidak mau mengurusinya. Karena itulah syaithon cepat-cepat melemparkan bawaannya kedalam gilingan.” (lihat Al-Fawa’id: 228-229).
4. Rasa Takut Memadamkan Hawa Nafsu.
Kobaran api syahwat dalam hati tidak bisa dipadamkan kecuali dengan ‘air takut’. Apabila permukaan air takut lebih tinggi, maka padamlah api syahwat dan hasilnya adalah menahan pandangan. Tapi bila lebih rendah, api syahwat semakin membara dan akibatnya mengumbar pandangan. Jadi orang berakal harus memperhatikan dan mengamati dari mana sumber datangnya kelemahan. Lalu segera membenahinya sebelum kebakaran menghanguskan seluruh bagian hati dan mengeluarkan bau gosong. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga". (QS. Ar-Rahmaan [55]: 46).
Mujahid rohimahulloh berkata: “Ia adalah orang yang apabila ingin berbuat maksiat, maka ia ingat kedudukan Alloh atas dirinya. Lantas, urung melakukannya.” (lihat Dzammul Hawa: 192).
Seorang tabi’in Ubaid bin Umair rohimahulloh, berjuluk ahli cerita Makkah. Para shahabatnya biasa menghadiri majelis petuahnya. Mereka menangis dan terharu biru dengan nasehatnya. Ia adalah profil seseorang yang kekuatan malaikatnya mampu mengalahkan kekuatan syaithonnya, rasa takutnya kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala mampu menundukkan hawa nafsunya. Sehingga ia bisa menyiramkan rasa takut yang berubah taubat kepada orang-orang di sekelilingnya. Dengarkanlah kisahnya tentang seoranng wanita Makkah yang cantik jelita:
‘Ada seorang wanita cantik di Makkah, ia sudah bersuami. Suatu kali ia melihat bayangan wajahnya di cermin dan terkagum-kagum terhadap kecantikannya sendiri. Ia berkata kepada suaminya: ‘Mungkinkah ada seseorang yang melihat wajah ini dan tidak terpesona?.
Suaminya menjawab: ‘Ya, ada.’
Ia berkata; ‘Siapa?.’
‘Ubaid bin Umar’ jawab suaminya.
Ia bekata: ‘Ijinkan aku menggodanya.’
‘Aku ijinkan.’ jawab suaminya.
Selanjutnya wanita tersebut mendatangi Ubaid bin Umair sebagai orang yang ingin meminta fatwa. Ubaid berbicara dengannya di pinggir ruangan Masjidil Harom. Tiba-tiba wanita itu menyingkap penutup wajahnya bak separuh bulan. Maka Ubaid berkata kepadanya: ‘Takutlah kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, wahai hamba Alloh".
Ia berkata: ‘Sungguh saya telah tergoda denganmu. Untuk itu, lihatlah keadaanku ini.’
Ubaid menjawab: ‘Aku akan menanyakan sesuatu kepadamu. Jika engkau menjawab dengan jujur, maka aku akan mempertimbangkan keadaanmu.’
Ia berkata: ‘Apa yang engkau tanyakan kepadaku, akan aku jawab dengan jujur.’
Ubaid berkata: ‘Beritahukan kepadaku, seandainya malaikat mendatangimu untuk mencabut nyawamu, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?.’
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ia bertanya lagi: ‘Seandainya engkau telah dimasukkan kubur kemudian di dudukkan untuk ditanyai, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?.
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ia bertanya lagi: ‘Seandainya manusia diberi catatan amal-amal mereka dan engkau tidak tahu akan menerima catatan dengan tangan kanan atau tangan kiri, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu ini?.
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ia bertanya lagi: ‘Seandainya didatangkan timbangan-timbangan amal dan engkau tidak tahu akan mengambil beban amalmu dengan tangan kanan atau tangan kiri, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?.
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ia bertanya lagi: ‘Seandainya engkau berdiri di hadapan Alloh Subhanahu wa Ta�ala untuk diinterogasi, sukakah engkau bila aku memenuhi keinginanmu?.
Ia menjawab: ‘Tidak.’
Ubaid berkata: ‘Engkau telah berkata jujur. Ubaid melanjutkannya: ‘Bertqwalah kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala , wahai hamba wanita Alloh, sungguh Dia telah memberimu anugerah besar dan mempercantik dirimu.’
Kemudian wanita tersebut kembali kepada suaminya yang langsung menyambut dirinya dengan pertanyaan: ‘Hasil apa yang engkau peroleh?.’
Ia menjawab: ‘Engkau suka berbuat bathil dan kami suka berbuat bathil. Lantas wanita itu selalu menjaga sholatnya, puasa dan terus beribadah. Sampai-sampai suaminya berkata: ‘Kesalahan apa yang telah aku perbuat kepada Ubaid. Ia telah merasuk pribadi isteriku. Dulu disetiap malam ia laksana pengantin baru, namun ia telah mengubahnya menjadi ahli ibadah.’ (lihat Dzammul Hawa: 210-211)
Takut kepada Alloh adalah buah dari berbagai macam amalan ketaatan, seperti banyak membaca Al-Qur'an, merenungkan maknanya, menghayati berita-berita hari Kiamat, kengerian neraka dan keadaan penghuninya, berteman dengan orang-orang yang takut kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dan mendengarkan berita-berita mereka, mengetahui kondisi oranng-orang yang terpedaya oleh iblis dan menjauhi, memandikan orang mati, menghadiri jenazah, menyaksikan saat-saat sakarotul maut, menganggap kecil amalan taat diri anda sendiri, dan mengetahui sifat-sifat Alloh dan hal-hal lain yang mampu melahirkan takut dan membangkitkan kegalauan.
5. Perbanyaklah Puasa!
Pangkal hawa nafsu adalah satu, sebagaimana halnya pangkal kesabaran juga satu. Barang siapa yang mampu bersabar mengendailkan nafsu makannya, pasti tekadnya menguat dan ia mampu bersabar menolak nafsu melihat yang harom. Karena inilah, ada wasiat untuk berpuasa agar seorang berlatih secara suka rela untuk tidak menuruti keinginan dan nafsu hewaninya. Kemudian terus mempertahankannya agar tidak berubah dan tidak goyah. Pun, tidak dikalahkan oleh tuntutan-tuntunan naluri dan keinginan. Selanjutnya menahan pandangan akan menjadi hasil alami ibadah puasa ini dan buahnya yang muncul secara otomatis. Untuk itu Rosululloh Shollallohu’alaihi wa Sallam berpesan kepada orang yang belum mampu menikah:
"فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ"
“..maka hendaklah ia berpuasa, karena itu menjadi perisainya.” (HR. Bukhori: 5065 Dan Muslim: 1400 dan lihat Lu'lu' wal Marjan: 884)
6. Kenali Tipu Daya Musuh Anda!
Dalam upaya menaklukkan hati, syaithon melancarkan serbuan, memberlakukan patroli-patroli, menggempur dan menyerang. Diantara siasatnya adalah melakukan penaklukkan secara bertahap hingga mencapai tujuannya, kemudian memasukkan anda kedalam barisan tentaranya. Seumpama jaraknya seribu mil, maka ia akan memulai dengan satu langkah. Langkah ini adalah pandangan.
Ibnu Jauzi rohimahulloh berkata: “Apabila engkau melihat seekor kuda membawa penunggangnya belok ke jalan yang sempit lantas memasukinya dengan separuh tubuhnya, dan lantaran sempitnya tempat tidak bisa turun, lantas ia diteriaki, segera berbaliklah mundur sebelum kuda itu berhasil masuk. Bila si penunggang kuda itu mau mendengarkan seruan dan menarik kuda mundur satu langkah ke belakang. Maka masalahnya menjadi mudah. Tapi bila ia menunda-nunda sampai kuda tersebut masuk kemudian baru menariknya, ia pasti kesulitan dan boleh jadi ia tidak mampu mengeluarkannya.”
Demikian halnya pandangan ketika turun ke lubuk hati. Apabila orang yang bertekad kuat cepat-cepat meredam dan memutus sumbernya dari awal, maka akan mudah untuk mengobatinya. Tapi bila pandangan di ulang-ulang, berarti ia mencari-cari keindahan pemandangan dan memindahkanya kedalam hati yang kosong, lalu mematrikannya dalam hati tersebut. Tiap kali pandangan dilakukan secara kesinambungan, maka ia seperti air yang disiramkan pada pohon. Ia selalu berangan-angan sampai berhasil merusak hati, memalingkannya dari memikirkan apa yang diperintahkan dan mengeluarkan pemiliknya menuju petaka-petaka, melahirkan pelanggaran larangan-larangan dan menghembaskannya kedalam kebinasahan. (lihat Dzammul Hawa: 82).
7. Menikahlah!
Nabi Shollallohu‘alaihi wa Sallam bersabda:
"يَا مَعْشَرَ الشَّبَّابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ" مُتّفقٌ عَلَيْهِ.
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah hendaklah menikah. Karena itu lebih bisa menahan pandangan dan menjaga kemaluan.” (Muttafaqun 'alaihih,Bukhori: 5065 dan Muslim: 1400 )
Bahkan Nabi Shollallohu‘alaihi wa Sallam memberi obat ampuh yang bisa menyembuhkan pengaruh pandangan harom. Diriwayatkan dari Jabir rodhiyallohu‘anhu bahwa Rosululloh Shollallohu‘alaihi wa Sallam melihat seorang wanita. Lantas beliau menghampiri Zainab yang sedang membersihkan kulit yang baru disamak, lalu beliau menyalurkan hasrat beliau. Kemudian keluar menemui para shahabat dan bersabda:
"إِنَّ المَرْأَةَ تُقْبِلُ فِيْ صُوْرَةِ الشَّيْطَانِ وَتُدْبِرُ فِيْ صُوْرَةِ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةُ فَلْيَأْتِيْ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِيْ نَفْسِهِ"
“Sesungguhnya wanita itu datang dalam bentuk syaithon dan pergi dalam bentuk syaithon. Maka, apabila salah seorang kalian melihat wanita, hendaknya ia segera mendatangi isterinya karena hal itu bisa meredam gejolak yang ada di dalam dirinya.” (HR. Ahmad dan lihat As-Silsilah Ash-Shohihah: 235)
Imam Nawawi rohimahulloh berkata: “Beliau melakukan hal ini, tiada lain untuk memberi penjelasan kepada mereka dan menunjukkan langkah yang harus mereka ambil. Beliau mengajari mereka melalui perbuatan dan sabda.” (lihat Syarah Nawawi 'ala Shohih Muslim: 5/311).
Mungkin satu pandangan sanggup menggejolakkan nafsu seorang laki-laki. Dan nafsu ini tidak akan tenang kecuali dengan melaksanakan pesan Rosululloh Shollallohu‘alaihi wa Sallam, yakni menggauli isteri. Karenanya, ada ancaman keras bagi isteri yang enggan melayani hasrat suami tanpa alasan. Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
"إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا المَلَائِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ"
“Apabila seorang wanita tidur menjauhi ranjang suaminya, para Malaikat melaknat dirinya sampai ia kembali.” (lihat Lu’lu' wal Marjan: 912)
8. Alloh Selalu Melihat Anda
Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Al Mu'min [40]: 19)
Ibnu Abbas rodhiyallohu‘anhu berkata: “Ada seorang laki-laki berada ditengah-tengah orang banyak, lantas lewatlah seorang wanita. Laki-laki itu memperhatikan dirinya, ia melihat si wanita. Dan, jika ia takut mereka memergokinya, maka ia menahan pandangan. Sungguh Alloh telah mengetahui dalam hati kecilnya bahwa ia sangat ingin melihat aurot wanita tersebut.” (lihat Dzammul Hawa: 81)
Orang malang ini menipu dirinya sendiri, tapi mengira ia mampu menipu Robbnya. Wahai saudaraku, sikap anda yang merasa selalu diawasi oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala terjelma dalam perasaan bahwa pandangan Alloh Subhanahu wa Ta’ala lebih dekat kepada anda daripada pandangan anda dari hal-hal yang harom. Sebab, Dia lebih dekat kepada dirimu dibanding urat nadi. Para Malaikat-Nya berdiri mengawasi anda di sisi kanan dan kiri. Amal-amal perbuatan dicatat, pandangan-pandangan diintai dan besitan-besitan hati ditulis, bahkan diukir. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan tidaklah Robbmu lupa.” (QS. Maryam [19]: 64)
Dahulu, putri Umar bin Abdul Aziz rohimahulloh memiliki satu butir permata yang dipergunakan sebagai anting telinga. Ia tidak memiliki satu butir lainnya yang bisa dipasang di telinga yang satu. Lantas ia mengirim utusan kepada Umar untuk memintanya memberikan satu butir permata. Maka, Umar mengirimnya dua bongkah bara api, dan berkata kepadanya: ‘Bila engkau sanggup mengenakan kedua bara api ini di telingamu, aku akan memberimu permata yang lain.’ (lihat Siroh Umar bin Abdul Aziz: 156)
Dan kami berkata kepada anda wahai orang yang gemar mengumbar pandangan: ‘Bila anda sanggup mengganti dua mata anda dengan dua mata bola api, maka biarkanlah kedua mata itu menikamti leher-leher nan cantik.’
sumber:catatan harian seorang ikhwan ideologis
Langganan:
Postingan (Atom)