Rabu, 07 Desember 2011

RAMBIPUJI TERENDAM BANJIR


 Lima Daerah Terendam Banjir

Minggu, 04 Desember 2011 18:40 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim hujan belum mencapai puncaknya tetapi bencana banjir telah terjadi di beberapa tempat. Setelah Nias Selatan mengalami banjir dan tanah longsor pada hari Rabu, (30/11), tercatat di hari Sabtu (3/12), 5 kabupaten/kota yang mengalami banjir.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, pada hari Sabtu (3/12) banjir terjadi di Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Beberapa tempat di Kalimantan juga banjir.

Menurut laporan BPBD Sulawesi Tenggara, Di Desa Bela Papu, Kec Kulawi, Kab Sigi pada hari Sabtu sore terjadi banjir bandang yang diakibatkan luapan lima sungai. Lima sungai tersebut antara lain Sungai Magila, Pangale, Rarono, Tamorae dan Oo.

''Banjir bandang hanya berlangsung 30 menit dari pukul 15.00-15.30 Wita kemudian surut,'' ujar Sutopo kepada Republika, Ahad (14/12). Namun dampak dari banjir tersebut, 4 orang hilang, 240 Kepala Keluarga (400 jiwa) dievakuasi ke tempat yang aman. Selain itu 100 rumah mengalami rusak berat, 75 rumah rusak ringan, dan dua jembatan putus.

Sementara itu di tempat berbeda, di Jawa Tengah banjir terjadi di tiga kabupaten, yaitu Pati, Kudus, dan Magelang. Banjir di Kecamatan Sukolilo, kab Pati terjadi di 10 desa. Tercatat 2 orang meninggal yaitu 1 orang warga desa Wegil yang bernama Jarmi (65 th) dan 1 orang warga desa Prawoto bernama Rebo (65 th).

Selain itu bangunan yang mengalami kerusakan antara lain 59 rumah roboh, 54 rusak berat, 16 jembatan ambrol dan estimasi warga yang terkena dmpak banjir sebanyak 2.000 KK.
Di Magelang semua sungai yang mengarah ke arah barat dari Merapi terjadi banjir lahar dingin. Tetapi tidak menimbulkan korban. Selain itu Di Jember, banjir terjadi di Kecamatan Rambipuji namun berdasarkan laporan Pemda setempat tidak ada korban jiwa. ''Hanya ratusan rumah terendam banjir,'' tutur dia.

Redaktur: Stevy Maradona
Reporter: Ichsan Emrald
 

KOMPAS.com- Hujan deras yang turun hampir semalam suntuk membuat warga di Afdeling Kahindran, Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur, Minggu (4/12/2011), berjaga-jaga, dan bahkan sudah ada yang mulai meninggalkan rumahnya. Mereka berusaha mengungsi karena rumah tinggalnya dekat sungai yang rawan banjir dan tanah longsor. "Sebagian warga sudah ada yang mengungsi ke atas, lainnya masih tetap bertahan di rumahnya. Setelah ditunggu sampai subuh, ternyata air kali tidak sampai masuk rumah," kata Satuman, warga di Afdeling Kahindran Dusun Cempaka, Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember, Minggu (4/12/2011) siang ini. Ada 46 kepala keluarga yang tinggal di Afedeling Kahindran dan rumahnya berada di lembah dekat sungai. Dari 46 KK pekerja kebun milik Perusahaan Daerah Perkebunan, 8 KK sudah direlokasi ke tempat lebih aman pada ketinggian sekitar 10 meter dari sebelumnya. Hujan yang turun sejak tengah malam sampai subuh tadi memang membuat masyarakat di Dusun Cempaka was-was. "Saya segera menelpon ketua RT 3 RW 5 Pak Wildan supaya mengecek ketinggian air di dam dekat rumahnya, ternyata kenaikannya masih dalam batas aman," kata Sutrisno, Kepala Dusun Cempaka. Walau demikian, hujan semalaman membuat ratusan rumah yang berada wilayah empat kecamatan lain tergenang, sehingga membuat warga kelabakan. Empat kecamatan itu meliputi Kecamatan Kaliwates (Kelurahan Mangli), Kecamatan Rambipuji (Desa Rambigundam), Kecamatan Sukorambi (Desa Jubung), dan Kecamatan Panti (Desa Glagahwero). Curah hujan yang turun semalam, kata Sutrisno, mencapai ketinggian sekitar 150,7 mm, sehingga membuat saluran air dan sungai yang melintas di perkampungan di desa tersebut meluap. Genangan air hingga membuat jalan protokol sekitar Terminal induk Tawang Alun Jember macet tota l. "Kami terpaksa tidak bisa keluar ke mana-mana karena air sejak pukul 5.00 masuk ke dalam rumah hingga sebatassd lutut," kata Sunarto, warga Desa Rambigundam.
Metrotvnews.com, Jember: Banjir merendam ratusan rumah warga di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jawa Timur, Ahad (4/12) pagi. Banjir terjadi akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung air dari sawah-sawah menyusul hujan deras selama dua jam dinihari tadi. Sementara arus lalu lintas menuju atau di dalam kota Jember, pun macet total. Banjir setinggi hampir satu meter merendam rumah dan jalan di Desa Jubung. Banjir juga merendam Jalan Raya Surabaya-Jember, tepatnya di timur Terminal Induk Tawang Alun. Kemacetan pun terjadi di jalur utama tersebut. Warga menuding banjir terjadi akibat gorong-gorong sungai kecil yang terlalu sempit.(DSY) http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/12/04/140856/Banjir-Merendam-Ratusan-Rumah-di-Sukorambi-Jember/6Ratusan Rumah di Jember Terendam Banjir 04 Des 2011 17:02:48 Ratusan Rumah di Jember Terendam Banjir Jember - Ratusan rumah di sejumlah kelurahan dan desa di Kecamatan Patrang, Rambipuji, Sukorambi, dan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu, Minggu. Seorang warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang Suradi di Jember, Minggu, mengatakan, hujan deras yang mengguyur sekitar tiga jam membuat air melalui sejumlah sungai di kawasan setempat meluap hingga membanjiri pemukiman warga. "Air datang dengan tiba-tiba dan warga sempat panik karena luapan air dari sungai cukup deras dan merendam rumah warga sekitar 30-40 centimeter," katanya. Ia mengatakan, sejumlah warga berusaha memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi, agar tidak terendam banjir akibat luapan air sungai. "Sejumlah warga terus memantau ketinggian air sungai dan penyebab banjir diprediksi karena gorong-gorong sungai yang terlalu sempit, sehingga tidak mampu menampung air hujan yang cukup deras selama beberapa jam," katanya. Banjir paling parah melanda pemukiman warga di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi dan Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji yang mencapai ketinggian satu meter. "Air mulai masuk rumah pada Sabtu malam sekitar pukul 23.30 WIB dan hujan deras yang mengguyur terus membanjiri rumah warga hingga pagi hari dengan ketinggian mencapai satu meter," kata seorang warga setempat Solihin. Menurut dia, banjir karena meluapnya air melalui sejumlah sungai yang tidak mampu menampung air hujan deras selama beberapa jam di desa setempat. "Kami tetap memantau ketinggian air di sekitar aliran sungai yang meluap dan tetap siaga terhadap banjir susulan, apabila hujan deras mengguyur Kabupaten Jember karena cuaca masih mendung," katanya. Seorang warga Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates Nur Hayati mengatakan, hujan deras menyebabkan air di sejumlah selokan di tepi jalan meluap dan membanjiri rumah warga di Kelurahan Sempusari. "Saya tidak sempat memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi karena air terus masuk ke rumah dengan cepat, sehingga sejumlah barang terendam banjir," katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar