Kalau kamu punya seorang saja yang kamu benci,
itu sudah terlalu banyak…
itu sudah terlalu banyak…
Kalau kamu punya sejuta orang yang kamu sayang,
itu masih terlalu sedikit…
itu masih terlalu sedikit…
Nikmatilah hidupmu dengan saling
menyayangi dan bersangka baik dengan orang lain. Karena sesungguhnya
Allah itu Ar Rahman. DIA Maha Pemurah sekalipun kepada orang yang
menderhakai- Nya.
Jangan hancurkan hidupmu dengan membenci
dan bersangka buruk terhadap orang lain. Karena sesungguhnya Allah itu
Al Alim. DIA Maha Mengetahui sekalipun apa yang terlintas di dalam
hatimu.
Kalau kakimu sakit bersabarlah.
Karena kesakitan itu hanya berbahaya untukmu di dunia
Karena kesakitan itu hanya berbahaya untukmu di dunia
Tapi kalau hatimu sakit segeralah sembuhkan.
Karena sakit hatimu itu bisa merusak hidupmu di dunia dan di Akhirat
Karena sakit hatimu itu bisa merusak hidupmu di dunia dan di Akhirat
Bisa membakar seluruh hidupmu tanpa kau sadari
*Sajak gubahan Ibu Ir. Latifah Abdul Qahhar
Hasad Dengki : Penyakit Hati Yang Menghanguskan Segala Kebaikan. Bagaimana Mengobatinya?
HASAD DENGKI, kita tentu sudah sangat
familiar dengan kata-kata tersebut. Bahkan dulu mungkin sewaktu
pelajaran agama SD , kita sering memilih sifat tercela yang satu ini
ketika diminta menuliskan contoh sifat tercela. Hasad dengki sering
disebut juga dengki atau iri dan hasad. Untuk mendiagnosis gejala
penyakit hasad dengki ini sebenarnya cukup simpel, yaitu dengan cukup
bertanya kepada diri kita, apakah kita termasuk orang yang senang lihat orang susah dan susah lihat orang senang?
Nah, apabila di dalam hati kita terdapat tanda-tanda atau sifat diatas
itu maka boleh jadi kita termasuk orang yang sedang terjangkit penyakit
Hasad Dengki, sebuah penyakit diantara sekian banyak penyakit ruhani
yang amat berbahaya. Kita mesti segera mencari obatnya, sebab kalau kita
kekalkan penyakit ini di dalam hati, maka kita takut tidak selamat di
dunia terlebih di akhirat.
Tetapi sayang hingga saat ini belum ada Rumah Sakit Spesialis Penyakit Hasad Dengki. Berarti ya kita mesti cari dokter ruhani alias Mursyid yang dapat mengobati penyakit hati hati kita..
Hampir setiap orang menderita penyakit
hasad dengki ini, cuma bedanya banyak atau sedikit, bertindak atau
tidak. Dalam sebuah hadis disebutkan tentang enam golongan manusia yang
dicampakkan ke dalam neraka, satu diantaranya adalah orang atau ulama
yang di dalam hatinya terdapat hasad dengki.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya : “sesungguhnya hasad dengki itu memakan kebaikan sepertimana api memakan kayu bakar”
Orang
yang di dalam hatinya terdapat penyakit hasad dengki ini, hidupnya tidak
akan pernah bahagia, jiwanya senantiasa menderita dan tersiksa.
Hatinya selalu tersiksa jika melihat orang lain lebih dari dirinya atau
mendapat nikmat serta kejayaan. Dan sebaliknya dia akan bergembira bila
orang lain susah dan gagal.
Maka dari itu,
hasad dengki inilah penyakit kronis yang merusak perpaduan dan ukhuwah.
Akan timbul di dalam masyarakat fitnah memfitnah, dendam mendendam,
buruk sangka,mengumpat, mengadu domba, dan dosa-dosa lain yang akan
menghapuskan segala kebaikan.
Seseorang yang
melayani sifat hasad dengkinya, maka pada hakikatnya dia adalah orang
yang paling biadab dengan Allah, sebab secara tidak langsung dia benci
kepada Allah, dia tidak redha pada apa yang Allah telah berikan kepada
orang lain serta kepada dirinya.Sekalipun ibadahnya banyak, tahajudnya
banyak dan shalatnya banyak.
Dalam sebuah kisah para Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, terjemahannya : “
wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang wanita yang berpuasa siang
hari dan shalat tahajud di malam harinya, tetapi selalu menyakiti
tetangganya dengan lidahnya”. Jawab baginda Rasulullah SAW : “ Tidak ada kebaikan lagi baginya, ia adalah ahli neraka”.
Kemudian dalam
sebuah kisah yang lain menyebutkan, ketika Rasulullah berkumpul bersama
para Sahabatnya, tiba-tia baginda berkata, “ wahai para sahabatku, sesaat lagi dalam majelis ini akan datang seorang pemuda ahli syurga”.
Para Sahabat pun penasaran, siapa yang akan datang ke dalam majelis
tersebut, yang Rasulullah sendiri menyebutnya sebagai pemuda ahli
Syurga. Maka tak lama setelah itu datanglah Sa’ad bin Abi Waqash ke
dalam majelis itu. Rupanya beliaulah yang disebut Rasulullah sebagai
Ahli Syurga tersebut. Lantas para sahabatpun sangat “cemburu”, bereka
ingin tahu kenapa si pemuda ini disebut sebagai ahli syurga, apa yang
menjadi amal ibadahnya sehingga ia layak untuk disebut ahli Syurga oleh
Rasulullah?
Maka selepas
majelis itu, ada sahabat yang berinisiatif untuk melihat secara dekat si
pemuda tadi, akhirnya sahabat ini mengikuti si pemuda sampai rumah.
Kemudian sahabat ini meminta izin kepada si pemuda untuk menginap di
rumahnya. Maka di izinkanlah sahabat ini menginap.
Tetapi ajaib,
sepanjang hari dan sepanjang malam si sahabat ini mengamati si pemuda,
ternyata tidak ada ibadah yang istimewa pada diri si pemuda. Dia hanya
beribadah yang wajib-wajib saja, malam hari pun si pemuda ini tidak
bangun untuk shalat malam. Maka bertambah penasaranlah si sahabat,
lantas bertanya, “ wahai saudaraku, engkau disebut oleh
baginda Rasulullah sebagai pemuda ahli Syurga, tetapi aku lihat tidak
ada yang istimewa pada amal ibadahmu, bolehkah aku tahu rahasia engkau?”
Si Pemuda terkejut mendengar pertanyaan dari si sahabat, lantas merenung dan menjawab, “mungkin
yang menjadikan aku disebut ahli Syurga oleh Rasulullah adalah bahwa
hatiku tidak pernah sedikitpun hasad dengki dengan orang lain, bahkan
niat untuk hasad dengki pun aku tidak punya”
Orang yang
ibadahnya banyak pun masuk neraka karena hasad dengki, apalagi yang
tidak pernah tahajud, tidak pernah puasa sunat dan masih bergelimang
dengan hasad dengki. Kalau bentul kita beriman kepada Allah, marilah
kita insyaf akan penyakit-penyakit hati kita dan memperbaiki dengan cara
MUJAHADATUNNAFSI atau bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu yang jahat.
Diantara tips yang mesti kita lakukan sebagai mujahadah terhadap hasad dengki ialah :
- Setiap kali orang yang kita dengki mendapat kejayaan, maka kita ucapkan selamat kepadanya. Dan sebaliknya apabila dia tertimpa kesusahan maka kita menumpang sedih juga atas apa yang menimpanya serta menghiburnya.
- Sanjung, sebut dan pujilah kebaikan serta keistimewaan orang yang kita dengki di belakang dia, dan kalau ada keburukannya kita rahasiakan. Doakan kebaikan untuknya.
- Sering-sering bersilaturahmi serta memberi hadiah kepada orang yang kita dengki tersebut.
- Kalau ada orang yang berusaha menjatuhkan orang yang kita dengki itu, berusahalah untuk membelanya. Jangan melayani syeitan yang hendak merusakkan mujahadah kita dengan mendorong kita untuk ikut mengumpatnya.
- Berdoa kepada Allah agar dimudahkan membuang penyakit hasad dengki yang ada dalam diri kita.
Memang berat dan
terasa pahit tetapi itulah obat, sebab selama ini Ego kita sudah
mendarah daging. Tapi obat ini mesti kita makan dan dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan ingat selalu firman Allah dalam QS Al Ankabut :69
yang artinya : “ dan mereka yang bermujahadah pada jalan Kami, niscaya Kami tunjuki jalan-jalan Kami itu “.
Timbulnya hasad dengki pada orang lain adalah karena orang lain
mempunyai keistimewaan dan kelebihan lebih dari yang kita miliki. Atau
bila seseorang mendapat nikmat lebih dari kita atau bila kita terasa
seseorang telah mengalahkan kita dalam perjuangan, persaingan atau
kompetisi maka datanglah hasad dengki itu.
Sepatutnya tidak
begitu.Kalau kita beriman dengan Allah, yakin akan keadilanNya mengatur
pemberian kepada hamba-hambaNya maka kita tidak akan hasad dengki dengan
orang lain.
Firman Allah dalam QS An Nisa: 32, yang artinya : “ janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain”.
Allah yang melebihkan dan mengurangkan
pemberianNya kepada seseorang. Dan Allah adalah adil atas pemberian
lebih dan kurang itu. Dia bermaksud menguji kita. Siapa yang sadar
dirinya sebagai hambaNya, lalu akan sentiasa bersyukur pada nikmat yang
diperolehi, redha dengan taqdir dan sabar menunggu ujian.
Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman yang artinya : “
barangsiapa tidak redha terhadap takdir yang telah berlaku dan tidak
sabar terhadap cobaan dariKu, maka carilah Tuhan selain Aku “
Kalau Allah melebihkan seseorang itu dari
kita, artinya Allah mau menguji kita apakah sabar dan redhakah kita
dengan kekurangan yang Allah takdirkan. Dan kalau Allah lebihkan kita
dari seseorang, artinya Allah mau menguji kita, bersyukurkah kita
terhadap nikmat itu atau sebaliknya sombong, congkak, dan lupa diri
sebagai hamba Allah.
Kalau begitu kenapa mesti hasad dengki?
Kalau masih hasad dengki juga, artinya kita tidak redha dengan Allah.
Kita tidak senang dengan peraturan-Nya dan kita tidak menerima
kehendak-Nya. Sebab itu orang yang hasad bukan saja bermusuhan dengan
orang yang didengki itu tetapi juga bermusuhan dengan Allah. Biadab
dengan manusia dan biadab dengan Allah, maka layaklah menjadi ahli
Neraka.
Referensi : Kitab Besar Tasawuf berjudul “ Mengenal Diri Melalui Rasa Hati” karya Abuya Syeikh Imam Ashaari Muhammad At Tamimi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar