Kamis, 08 Maret 2012

Dunia Emang Aneh

MANUSIA DI DUNIA INI MEMANG ANEH MAKA BERUNTUNGLAH ORANG" YG ANEH TERSEBUT DIKARENAKAN TAAT KEPADA ALLAH DAN RASUL - NYA ...

“Dunia memang aneh”, guman Pak Ustadz
“Apanya yang aneh Pak?” tanya seorang
sahabat.
“Tidakkah kamu perhatikan di sekelilingmu,
bahwa dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan
jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan, sesuatu
yang wajar dan seharusnya dipergunjingkan,
sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar
malah menjadi pemandangan biasa”
“Coba anda rasakan sendiri, nanti Maghrib, anda
ke masjid, kenakan pakaian yang paling bagus
yang anda miliki, pakai minyak wangi, pakai
sorban, lalu kamu berjalan kemari, nanti kamu
ceritakan apa yang kamu alami” kata Pak
Ustadz.
Tanpa banyak tanya, sahabat tadi melakukan apa
yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang
maghrib, diabersiap dengan mengenakan pakaian
dan wewangian dan berjalan menunju masjid yang
berjarak sekitar 800m dari rumah.
Belum setengah perjalanan, dia berpapasan
dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-
jalan sore sambil menyuapi anaknya.
“Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak
ustadz, mau kemana sih?” tanya ibu muda itu.
Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena
memang mereka saling kenal, tapi ketika
dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz di atas,
menjadi sesuatu yang lain rasanya;
Kenapa orang yang hendak pergi ke masjid dengan
pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu
ditumbenin?
Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih
makan anaknya ditengah jalan, ditengah
kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa
saja?
Kenapa orang ke masjid dianggap aneh?
Orang yang pergi ke masjid akan terasa
“aneh” ketika orang-orang lain justru tengah
asik nonton sinetron.
Orang ke masjid akan terasa “aneh” ketika
melalui kerumunan orang-orang yang sedang
ngobrol di pinggir jalan dengan suara lantang
seolah meningkahi suara panggilan adzan.
Orang ke masjid terasa “aneh” ketika orang
lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang
kotor kehujanan.
“Keanehan-keanehan” disekitar kita?
Cobalah ketika kita datang ke kantor, kita lakukan
shalat sunah dhuha, pasti akan nampak “aneh”
di tengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca
koran dan ngobrol.
Cobalah kita shalat Dhuhur atau Ashar tepat
waktu, akan terasa “aneh”, karena masjid
masih kosong melompong, akan terasa aneh
ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman
yang biasa shalat diakhir waktu.
Cobalah berdzikir atau tadabur Al-Qur’an
ba’da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah
orang yang tidur mendengkur setelah atau
sebelum shalat.
Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/
masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau
dan nyaman. Orang yang mau shalat malah serasa
menumpang di tempat orang tidur, bukan malah
sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang
ditempat shalat. Aneh bukan?
Cobalah shalat jum’at lebih awal, akan terasa
aneh, karena masjid masih kosong, dan baru akan
terisi penuh manakala khutbah kedua menjelang
selesai.
Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang
berisi nasehat, akan terasa aneh ditengah-
tengah kiriman e-mail yang berisi humor,
plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu,
gue, elu dan test..test, test saja.
Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi
nasehat atau hadits, atau ayat al qur’an, pasti
akan terasa aneh ditengah orang-orang yang
membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang
tak lucu, berita hot atau lainnya.
Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya,
tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang
“aneh” selama keanehan kita sesuai dengan
tuntunan syari’at dan tata nilai serta norma
yang benar.
Jangan takut “ditumbenin” ketika kita pergi ke
masjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang
benar yang sesuai dengan al qur’an
Jangan takut dikatakan “sok alim” ketika kita
lakukan shalat dhuha dikantor, wong itu yang
lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-
ngidul tak karuan.
Jangan takut dikatakan “sok rajin” ketika kita
shalat tepat pada waktunya, karena memang
shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan
waktunya terhadap orang-orang beriman.
QS An Nisaa ayat 103:
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat
(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila
kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat
itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman. (An Nisaa:103)
Jangan takut untuk shalat jum’at di shaf
terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah.
QS Al Jum’ah ayat 9: Hai orang-orang beriman,
apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at,
maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah
dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al-
Jumu’ah:9)
Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan
muadzin telah azan di hari Jum’at, maka kaum
muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan
muadzin itu dan meninggalkan semua
pekerjaannya.
Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits
atau ayat-ayat Al-Qur’an, karena itu adalah
sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling
menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan
seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik
perkataan;
QS Al Fusshilat ayat 33: Siapakah yang lebih baik
perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: “Sesungguhnya Aku termasuk orang-
orang yang menyerah diri?” (Fusshilat:33)
Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena
memang demikianlah Allah menciptakan ladang
amal bagi kita. Kalau sekali seru, sekali kirim
artikel lantas semua orang mengikuti apa yang
kita serukan, habis donk ladang amal kita.
Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui,
sok tahu, lha wong itu yang disuruh kok,
“sampaikan dariku walau satu ayat”
Jangan takut baca e-mail dari siapapun, selama
e-mail itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk
kebaikan. Kita tidak harus baca e-mail dari
orang-orang terkenal, e-mail dari manajer atau
dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala
kadarnya saja, atau dari e-mail yang isinya asal
kirim saja.
Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari
siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan
pernah menjadi emas, meskipun berasal dari
tempat yang mewah sekalipun.
Jangan takut mengatakan perkataan yang benar
(Al Qur’an & Hadist), meskipun akan terasa
aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan
tak bermoral.
Lagian kenapa kita harus takut disebut “orang
aneh” atau “manusia langka” jika memang
keanehan-keanehan menurut pandangan mereka
justru yang akan menyelematkan kita di yaumul
akhir, yaumul hisab dan akhirat kelak.
Admoin : Hendra Setiawan Bin Mustari
(Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar